Pada
dasarnya BOP adalah semua biaya produksi yang termasuk kedalam biaya bahan tak
langsung, biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya-biaya produksi lainnya yang
tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibedakan langsung pada suatu proses
produksi.
Anggaran
biaya overhead pabrik disediakan untuk berbagai macam tingkat produksi. Jumlah
biayanya dipecah menjadi kompenen-kompenen tetap (dinyatakan tarif dan
didasarkan atas jam kerja langsung). Hubungan yang erat antara biaya standar
dan metode pengendalian anggaran (budgetary control methode) bersifat penting,
khususnya untuk analisis overhead pabrik. Overhead pebrik aktual tidak hanya
dibandingkan terhadap overhead yang diterapkan (applied overhead cost), tetapi
juga terhadap anggaran yang didasarkan pada kegiatan aktual dan standar yang
diizinkan untuk produksi aktual.
Terdapat 2 permasalahan pokok dalam anggaran biaya overhead pabrik, yaitu:
Dalam rangka pengawasan biaya overhead, salah satu masalah yang dihadapi adalah pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu kepada bagian produksi. Karena bagian jasa/pembantu tidak hanya menanggung biaya yang timbul di bagian jasa itu sendiri tetapi juga biaya yang timbul akibat proses produksi.
Dalam pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu diperlakukan satu cara pendekatan yang disebut Clean Cost Concept Cara ini merupakan salah satu alokasi biaya, dimana biaya overhead pada bagian jasa/pembantu secara langsung dialokasikan kebagian-bagian produksi, berdasarkan proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian produksi.
-
Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya
Penanggungjawab dalam perencanaan terdiri atas 2 departemen, yaitu:
- Departemen Produksi, Yaitu bagian di pabrik yang bekerja mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau produk akhir.
- Departemen Jasa, Yaitu bagian di pabrik yang menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses produksi jasa yang disediakan
- BOP langsung, yang terjadi di Departemen Produksi
- BOP tidak langsung, yang terjadi di Departemen Jasa
Tabel Tanggungjawab masing-masing departemen produksi
-
Masalah menentukan jumlah biaya (anggaran)
Setiap departemen berhak menentukan anggaran dan biaya untuk masing-masing departemen. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
-
Berdasarkan sifat biayanya, yaitu fixed, variabel dan semi variabel
yang jumlahnya sudah jelas dari waktu ke waktu, sehingga lebih mudah
dihitung.
-
Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran. Setiap bagian berhak
untuk menetukan biaya masing-masing sesuai kebutuhannya. Namun ada
beberapa biaya yang telah ditetapkan sesuai keputusan level manajemen
(misalnya gaji untuk pegawai tetap di bagian tersebut merupakan wewenang
Direksi/Manajemen)
-
Berdasarkan sifat biayanya, yaitu fixed, variabel dan semi variabel
yang jumlahnya sudah jelas dari waktu ke waktu, sehingga lebih mudah
dihitung.
- Budget unit yang akan diproduksikan
- Standar pembebanan biaya yang ditetapkan oleh perusahaan
- Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan
- Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan
- Metode alokasi biaya yang dipakai perusahaan
Dalam rangka pengawasan biaya overhead, salah satu masalah yang dihadapi adalah pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu kepada bagian produksi. Karena bagian jasa/pembantu tidak hanya menanggung biaya yang timbul di bagian jasa itu sendiri tetapi juga biaya yang timbul akibat proses produksi.
Dalam pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu diperlakukan satu cara pendekatan yang disebut Clean Cost Concept Cara ini merupakan salah satu alokasi biaya, dimana biaya overhead pada bagian jasa/pembantu secara langsung dialokasikan kebagian-bagian produksi, berdasarkan proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian produksi.