Jumat, 01 November 2019

Bagaimana proses penyusunan anggaran biaya overhead pabrik?

1. Bagaimana proses penyusunan anggaran biaya overhead pabrik?
 
2. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik (BOP) adalah: biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali bahan mentah langsung dan tenaga kerja langsung Meliputi: Bahan baku tidak langsung. Tenaga kerja tidak langsung. Semua biaya pabrik lainnya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.3 Tujuan Penyusunan Anggaran BOP 1. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien. 2. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat. 3. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen ) dimana biaya dibebankan. 4. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.
4 Cakupan Anggaran BOP Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik harus mencakup perincian tentang : 1. Jenis barang yang dihasilkan. 2. Jumlah barang yang diproduksi. 3. Departemen ( tempat ) dimana biaya dialokasikan. 4. Tarif biaya overhead pabrik persatuan kegiatan. 5. Waktu (kapan) produksi dilaksanakan.
5 Biaya vs Pengeluaran Biaya (cost) = sejumlah belanja yang dicatat seluruhnya sebagai harta dan akan menjadi pengeluaran ketika dihabiskan dimasa depan. Jadi, sebuah perkiraan biaya adalah sebuah perkiraan harta ( contoh : persediaan ) Pengeluaran = pembelanjaan yang sekarang dikonsumsi atau biaya yang telah dihabiskan.
6 Penentu Anggaran BOP Dalam kaitannya dengan penentuan basarnya biaya yang harus dianggarkan ke dalam biaya overhead pabrik, perlu diperhatikan berbagai hal berikut : 1. Penanggung Jawab Perencanaan Biaya 2. Penentuan jumlah Biaya Penanggung jawab perencanaan biaya dibagi menjadi dua Departemen, yaitu : a. Departemen Produksi (Production Department) b. Departemen Jasa / Pembantu (service Departement)
7 Jenis Biaya berdasarkan Sifat Biaya 1. Biaya Tetap 2. Biaya Variabel 3. Biaya Semi Variabel 1. Biaya Tetap, yaitu biaya biaya yang cenderung bersifat konstant secara total dari waktu ke waktu, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan contoh: - Gaji, - Pajak Kekayaan - Asuransi
8 Jenis Biaya berdasarkan Sifat Biaya 2. Biaya Variabel, yaitu biaya biaya yang secara total mengalami perubahan, yang besarnya sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan Contoh: - Biaya Bahan Baku - Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Semi Variabel, Yaitu biaya biaya yang tidak bersifat variabel dimana biaya ini mengalami perubahan, namun tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegitan Contoh: - Biaya Tenaga Kerja Tak langsung - Biaya Listrik
9 Satuan Kegiatan dlm penyusunan Anggaran BOP Di bagian produksi : Material cost (MC) Direct labor cost (DLC) Direct machine hauors (DMH) Produtive output (PO) Di bagian jasa / pembantu : Direct repair hors (DRH) kilowatt hour (KwH) Direct labour hours (DLH) Nilai pembelian bahan mentah
10 Contoh 1. Sebuah perusahaan memproduksi barang X melalui 2 dept. produksi dan 2 dept Jasa Biaya Overhead Pabrik Departemen Dept. Prod A Dept. Prod B Dept. Jasa 1 Dept. Jasa 2 Biaya Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,-
11 Contoh 1 Penggunaan hasil kegiatan dept. jasa: Pemakai Jasa Pemberi Jasa Dept. Produksi Dept. Jasa A B 1 2 Dept. Jasa 1 45% 40% - 15% Dept. Jasa 2 35% 45% 20% a. Hitung BOP Netto Dept. Jasa. Setelah saling memberi dan menerima jasa. b. Hitung BOP keseluruhan Dept. Produksi setelah menyerap BOP Dept. Jasa.
12 Jawaban Contoh 1 Langkah 1: Hitung Hitung Biaya tiap Dept. Jasa Asumsi bahwa Dept Jasa 1 X maka X = ,2 Y Dept Jasa 2 Y Y = ,15 X X = ,2 ( ,15 X) X = ,030 X X - 0,030X = ,97X = X = * = Y = ,15 ( ) Y = ** =
13 Jawaban contoh 1 Langkah 2: Hitung Jumlah BOP netto dari Dept. Jasa I & II BOP NETTO DEPT. JASA I DEPT. JASA II BOP asli/awal Rp Rp Menerima (+) Rp Rp Memberi (-) Rp Rp BOP Netto Rp Rp
14 Langkah 3: Tentukan biaya BOP untuk Dept. Produksi A & B BOP Dept Prod A: Anggaran : Rp ,- Alokasi BOP dari Dep Jasa : J1 = 45/(45+40)* = J2 = 35/(35+45) * = BOP Dept Prod B: Anggaran : Rp ,- Alokasi BOP dari Dep Jasa : J1 = 40/(45+40)* = J2 = 45/(35+45) * =
15 Langkah 3: Tentukan biaya BOP untuk Dept. Produksi A & B ANGG. BOP DEPT. PROD. A DEPT. PROD B Alokasi BOP Rp Rp Dept. Jasa I Rp Rp Dept. Jasa II Rp Rp BOP Netto Rp Rp Latihan 1
16 Latihan 1 PT CANTIKA memproduksi 3 jenis produk : X, Y dan Z. Ketiga produk tersebut diproses di 2 departmen produksi dan 2 departmen jasa. Tarif BOP ditentukan berdasarkan rencana kegiatan tahunan. Biaya overhead yang dianggarkan setahun : Departemen Dept. Prod A Dept. Prod B Dept. Jasa 1 Dept. Jasa 2 Biaya Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,-
17 Penggunaan hasil kegiatan departemen jasa : Pemberi Jasa Pemakai Jasa Dept. Produksi Dept. Jasa A B 1 2 Dept. Jasa 1 50% 40% - 10% Dept. Jasa 2 45% 35% 20% - Anggaran Produksi setahun : Produk X = unit Produk Y = unit Produk Z = unit
18 Standar penggunaan waktu per satuan produk (DMH) Produk Dept. Produksi A Dept. Produksi B Produk X 1 2,5 Produk Y 2 1,5 Produk Z 1,5 1 Ditanyakan : 1. Besarnya BOP netto dept. Jasa 2. Besarnya BOP dept produksi setelah menerima alokasi biaya dari dept jasa 3. Tarif BOP per DMH untuk setiap dept produksi
19 Latihan 2 PT. PITANTO merencanakan BOP setahun sebagai berikut: Departemen Kegiatan Biaya Dept. Prod A Dept. Prod B Dept. Jasa 1 Dept. Jasa 2 Pencetakan Penghalusan Pembangkit Listrik Bengkel Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rp ,- Rencana Pemakaian Jasa : Departemen Pemberi Jasa 1 Pemberi Jasa 2 Dept. Prod A Dept. Prod B Dept. Jasa 1 Dept. Jasa 2 50% 30% - 20% 40% 50% 10% -
20 Jika diketahui dalam setahun Jumlah pembangkit listrik sebesar KwH Bengkel bekerja DRH Ditanya : 1. Persamaan yang berlaku bagi pemberi Jasa masing-masing 2. BOP Sesi Jasa setelah saling memberi dan menerima masingmasing jasa 3. BOP per Departemen Produksi 4. Menentukan tarif masing-masing jasa
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar